/sastra/katalog/judul/judul.inx.php
Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016
Katalog #:1016
Jumlah kata:268.944
Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016: Citra 1 dari 8
Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016: Citra 2 dari 8
Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016: Citra 3 dari 8
Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016: Citra 4 dari 8
Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016: Citra 5 dari 8
Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016: Citra 6 dari 8
Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016: Citra 7 dari 8
Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016: Citra 8 dari 8
Koleksi (digital) :
1. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 001–005). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 15.707. Berapa kali dibuka: 532.
2. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 006–012). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 15.257. Berapa kali dibuka: 219.
3. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 013–021). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 15.410. Berapa kali dibuka: 239.
4. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 022–031). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 15.311. Berapa kali dibuka: 232.
5. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 032–040). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 16.621. Berapa kali dibuka: 225.
6. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 041–055). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 16.327. Berapa kali dibuka: 222.
7. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 056–068). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 16.205. Berapa kali dibuka: 215.
8. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 069–083). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 16.275. Berapa kali dibuka: 224.
9. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 084–095). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 15.491. Berapa kali dibuka: 206.
10. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 096–108). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 15.346. Berapa kali dibuka: 237.
11. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 109–119). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 16.203. Berapa kali dibuka: 228.
12. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 120–132). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 16.256. Berapa kali dibuka: 237.
13. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 133–142). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 15.601. Berapa kali dibuka: 256.
14. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 143–147). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 15.226. Berapa kali dibuka: 217.
15. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 148–151). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 15.671. Berapa kali dibuka: 218.
16. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 152–161). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 15.419. Berapa kali dibuka: 316.
17. Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016 (Pupuh 162–170). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 1-Sep-2024. Jumlah kata: 16.618. Berapa kali dibuka: 231.
» Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), 1777–8, #1016. Pangkalan-data > Tembang macapat.
Ikhtisar :
Babad Kraton adalah salah satu edisi tertua yang diketahui dari tradisi Babad Tanah Jawi dan ditulis di Yogyakarta, bukan di Surakarta, tempat Babad Tanah Jawi induk dikembangkan pada tahun 1788 sampai dengan 1836. Dimulai dengan mitologi awal Jawa, naskah ini melanjutkan cerita tentang sejarah kerajaan (babading karaton) Pajajaran, Majapahit, Demak, Pajang, Mataram, dan Kartasura, serta berakhir dengan kisah runtuhnya Kartasura pada tahun 1742 dan larinya Susuhunan Pakubuwana II (bertakhta 1726–49) dalam Perang Cina (1740–1743). Naskah ini ditulis di istana Yogyakarta antara September 1777 sampai dengan Mei 1778 oleh Radèn Tumênggung Jayèngrat, yang menurut Ricklefs (1972) dan Ras (1992), adalah menantu dari Hamêngkubuwana I (bertakhta 1749–92).

Setelah lama tidak dikenal, pentingnya naskah ini diungkapkan oleh M. C. Ricklefs pada tahun 1972 (Ricklefs 1972), dan meskipun hampir setengah abad berlalu, ia tetap merujuk pada naskah ini sebagai "salah satu dokumen paling penting yang memberikan wawasan tentang kerangka intelektual dan budaya di lingkungan istana Kesultanan Yogyakarta pada akhir abad ke-18" (Ricklefs 2018). Relevansinya terhadap tradisi Babad Tanah Jawi dan kontribusinya dalam memahami kehidupan intelektual serta budaya istana Jawa menjadikan naskah ini patut untuk diterbitkan dalam bentuk transkripsi pada tahun 1992 oleh I. W. Pantja Sunjata, Ignatius Supriyanto, dan J. J. Ras (Babad Kraton: Sejarah Keraton Jawa sejak Nabi Adam sampai runtuhnya Mataram, menurut naskah tulisan tangan The British Library, London Add 12320, Djambatan, 2 jilid).

Transkripsi digital Babad Kraton ini pada dasarnya merupakan transkripsi berbeda dengan edisi tahun 1992 oleh Pantja Sunjata dan rekan-rekannya. Naskah Babad Kraton ditranskripsi ulang dalam format digital, dengan menambahkan anotasi tentang struktur macapatnya, serta menyediakan tautan ke naskah terkait lainnya untuk penafsiran atau penjelasan lebih lanjut. Sementara itu, anotasi leksikal dari edisi Pantja Sunjata dkk. dijadikan rujukan, dan deskripsi singkat mengenai isi setiap pupuh yang disediakan oleh Pantja Sunjata dkk. diintegrasikan dalam versi transkripsi digital ini. Terdapat beberapa perbedaan kecil antara kedua transkripsi tersebut, kemungkinan akibat salah baca dari kualitas faksimili digital yang digunakan. Dalam satu kasus, terdapat bagian kecil (16 bait) yang secara tidak sengaja terlewat, baik oleh Pantja Sunjata dkk. atau oleh salinan mikrofilm yang mereka gunakan—yaitu, ff. 670v–671r (lihat: Babad Kraton, Pantja Sunjata dkk. Jilid 2.370; dan bandingkan: Babad Kraton, British Library (Add MS 12320), Pupuh 160.8.5–160.24.7, ff. 670v–671r).

Naskah Babad Kraton terdiri dari 170 pupuh, 8.560 bait, 67.035 gatra, dan mencakup 234.047 kata (berdasarkan bait). Gaya penulisannya selaras dengan aturan tembang macapat pada umumnya, yang mencerminkan asal-usulnya dari istana. Namun, sebagaimana dikemukakan oleh Ricklefs (1972) dan Ras (1992), gaya penulisan R. T. Jayèngrat tidak mencerminkan idiom flamboyan yang biasa dikaitkan dengan pujangga keraton dalam tradisi penulisan babad. Ras (1992) menyoroti penggunaan kata Melayu dalam teks Jayèngrat (Babad Kraton, Pupuh 1.49–50), yang dianggap tidak lazim untuk kalangan keraton. Aspek-aspek seperti ini mungkin mendukung teori yang dikemukakan oleh Ricklefs (1972) dan Ras (1992), bahwa Babad Kraton ini merupakan salinan dari teks asli hipotesis yang lebih tua dari tradisi Babad Tanah Jawi. Selain itu, ejaan dalam naskah ini sering tidak mengikuti ejaan Jawa baru, dengan sandangan cecak (-ng) yang sering dihilangkan, sehingga "inggih" ditulis sebagai "igih," "ingkang" menjadi "ikang," "tunggal" menjadi "tugal," dan sebagainya. Ejaan tidak standar lainnya termasuk: "watên" (wontên), "batên" (botên), "sitên" (sintên), dan sebagainya.

Naskah Babad Kraton memiliki banyak kemiripan dengan teks-teks dari genre yang sama pada periode yang sama. Analisis komprehensif atas kemiripan tekstual harus mempertimbangkan kemungkinan transformasi pupuh dengan aturan struktural yang berbeda. Namun, meskipun hanya dengan perbandingan sekilas berdasarkan pupuh dan bait, tampak kemiripan substansial dengan teks-teks seperti Babad Tanah Jawi (Balai Pustaka), Babad Kartasura (British Library MSS Jav 49), dan Babad Pakubuwanan (British Library Add MS 12282), serta beberapa teks lain yang saat ini tersedia untuk perbandingan. Misalnya, teks Babad Kraton sejajar dengan pupuh 1 sampai dengan 206 dari Babad Tanah Jawi. Babad Kartasura sejajar dengan pupuh 98 sampai dengan 150 dari Babad Kraton, dan Babad Pakubuwanan sejajar dengan pupuh 150 sampai dengan 169 dari Babad Kraton. Meskipun kemiripan ini mencakup rentang yang luas, kadang terdapat variasi signifikan dalam bagian yang tumpang tindih. Variasi ini, baik dalam jumlah maupun komposisi bait, menunjukkan adanya hubungan yang kompleks antara naskah-naskah tersebut dan menggarisbawahi perlunya analisis lebih lanjut.

Selain pengantar Ras (1992) untuk Babad Kraton dan pembahasan Ricklefs (1972) tentang tiga versi Babad Tanah Jawi yang telah disebutkan sebelumnya, teks Jayèngrat telah berkontribusi pada diskusi yang lebih luas dan mendalam mengenai penulisan babad dalam konteks tradisi sastra dan sejarah Jawa. Beberapa referensi penting adalah: Jogjakarta under Sultan Mangkubumi 1749–1792: a history of the division of Java. M. C. Ricklefs. London: Oxford University Press, 1974, hlm. 212–9; 'Babad Kandha, Babad Kraton and Variation in Modern Javanese Literature,' A. Day. Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 134 (1978), no: 4, Leiden, hlm. 433–50; serta 'The Babad Tanah Jawi and its Reliability: Questions of Content, Structure and Function,' J. J. Ras. Cultural Contact and Textual Interpretation. Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde Vol. 115, hlm. 246–73.

Deskripsi

Judul
Tipe:Naskah
Bentuk:Tembang
Bahasa:Jawa
Aksara:Jawa
Penyusun
Peran:Penyalin (Ayasa)
Nama:Radèn Tumênggung Jayèngrat
Kedudukan:Menantu dari Hamêngkubuwana I (bertakhta 1749–92) (Ricklefs 2018)
Tempat:Yogyakarta
Tanggal:Mulai: Ruwah Dal: damar muluk wiku jagat (AJ 1703). Tanggal Masehi: September 1777. Selesai: Rabingulakir Be: catur musna pandhita jagade (AJ 1704). Tanggal Masehi: Mei 1778.
Jilid
Halaman:1.432 (716 folio).
Gambar:Pembingkai ganda dekoratif pada ff. 1v–2r, ff. 398v–399r (kosong), dan ff. 715v–716r.
Sumber
Katalog:British Library Add MS 12320 Digital
Ukuran:41.5 x 25 cm., 19 baris per halaman.
Kertas:Eropa. Lihat deskripsi di: British Library.
Penomoran:1.459 faksimili digital: ff. 1–716 + f. fblef + f. fbrig + f. bspi + ff. s1–s5 + ff. se6–se10.
Digitalisasi
Tanggal:2024-08-31
Sumber dari:British Library Add MS 12320 Digital
Pemindaian:British Library
Pengalih­aksaraan:Yayasan Sastra Lestari
Pengetikan:Yayasan Sastra Lestari