/sastra/katalog/judul/judul.inx.php
Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034
Katalog #:1034
Jumlah kata:91.921
Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034: Citra 1 dari 8
Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034: Citra 2 dari 8
Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034: Citra 3 dari 8
Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034: Citra 4 dari 8
Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034: Citra 5 dari 8
Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034: Citra 6 dari 8
Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034: Citra 7 dari 8
Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034: Citra 8 dari 8
Koleksi (digital) :
1. Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034. Kategori: Arsip dan Sejarah > Galeri. Tanggal diunggah: 6-Jun-2021. Jumlah kata: 0. Berapa kali dibuka: 1.033.
2. Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034 (Cerita 01–04). Kategori: Bahasa dan Budaya > Wayang. Tanggal diunggah: 7-Agu-2023. Jumlah kata: 16.295. Berapa kali dibuka: 1.831.
3. Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034 (Cerita 05–12). Kategori: Bahasa dan Budaya > Wayang. Tanggal diunggah: 7-Agu-2023. Jumlah kata: 16.135. Berapa kali dibuka: 1.059.
4. Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034 (Cerita 13–21). Kategori: Bahasa dan Budaya > Wayang. Tanggal diunggah: 7-Agu-2023. Jumlah kata: 15.567. Berapa kali dibuka: 826.
5. Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034 (Cerita 22–33). Kategori: Bahasa dan Budaya > Wayang. Tanggal diunggah: 7-Agu-2023. Jumlah kata: 15.651. Berapa kali dibuka: 865.
6. Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034 (Cerita 34–42). Kategori: Bahasa dan Budaya > Wayang. Tanggal diunggah: 7-Agu-2023. Jumlah kata: 13.116. Berapa kali dibuka: 763.
7. Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034 (Cerita 43–51). Kategori: Bahasa dan Budaya > Wayang. Tanggal diunggah: 7-Agu-2023. Jumlah kata: 13.987. Berapa kali dibuka: 864.
» Lampahanipun Ringgit Gêdhog, Leiden University Libraries (Or. 6428), 1902, #1034 (Glosarium). Kategori: Bahasa dan Budaya > Wayang. Tanggal diunggah: 7-Agu-2023. Jumlah kata: 1.170. Berapa kali dibuka: 831.
Ikhtisar :
Kumpulan ringkasan cerita Panji ini terdiri-dari 51 balungan lakon. Sesuai dengan sifatnya sebagai balungan lakon, maka dapat dilihat dari teks aslinya yang hanya menyuguhkan cerita garis besar saja. Tidak dijumpai narasi yang panjang, deskriptif, apalagi rinci. Balungan lakon adalah kerangka atau garis besar rangkaian adegan per adegan yang digunakan oleh para dalang sebagai acuan utama (pakem) dalam mempergelarkan lakon secara utuh. Dalang dalam hal ini adalah dalang wayang gedog di Yogyakarta pada paruh pertama abad ke-19.

Lampahanipun Ringgit Gêdhog (LOr 6248) ini memuat sekitar 44.500 kata. Penyalinannya mencantumkan transkripsi dan terjemahannya dari bahasa Jawa ke Bahasa Indonesia dengan sedekat mungkin (diplomatik). Glosarium ditambahkan untuk kata-kata atau istilah bahasa Jawa yang tidak diterjemahkan, kemudian diikuti dengan keterangan.

Naskah ini berasal dari koleksi G. A. J. Hazeu (1870–1929) yang disalin oleh Mas Ngabèi Wăngsadipura, seorang priyayi dari Kepatihan Yogyakarta atas permintaan Hazeu (Pigeaud 1968, Vol. 2, hlm. 374–5). Penyalinan Wăngsadipura dilakukan pada AJ 1832 (1902), berdasarkan naskah yang ditulis setengah abad sebelumnya, tepatnya pada tahun AJ 1782 (1854). Wiratama (2021) menemukan versi dari naskah-naskah ini yang mirip dan lebih tua lagi di Sana Budaya (W88/SK 25 205). Temuan tersebut mencakup 48 lakon, bertarikh AJ 1764 (1836–7).

Pada kurun waktu tersebut (awal abad ke-19 dan akhir abad ke-18), ditemukan naskah-naskah lain yang disusun untuk wayang gedog. Sebut saja, British Library MSS Jav 23, 34, 44, dan 62. Pada tahun 1869, T. Roorda juga menerbitkan dua teks wayang gedog dari Grissee (Gresik), salah satunya digambarkan oleh Gunning (1896) sebagai panduan (handleiding) bagi dalang (lihat: Roorda's Pandji-Verhalen in het Javaansch).

Kini, minat peneliti pada wayang gedog semakin mendapat perhatian. Salah satunya adalah kajian awal pengenalan-kembali wayang gedog melalui deskripsi yang luas dari naskah (LOr. 6428) ini, termasuk juga transkripsi dan ringkasannya, oleh Wiratama (2021). Lihat lebih lanjut di: Pakem Pedhalangan Wayang Gedhog Gaya Yogyakarta. Rudy Wiratama, Yogyakarta: Mirra Buana Media, 2021.

Deskripsi

Judul
Dalam:Sêrat Pakêm Lampahanipun Ringgit Gêdhog
Sub-judul:Ingkang kangge ing nagari Ngayogyakarta Adiningrat
Tipe:Naskah
Bentuk:Prosa
Bahasa:Jawa
Aksara:Jawa
Penyusun
Jumlah:1 dari 2
Peran:Penyalin
Nama:Mas Ngabèi Wăngsadipura
Tempat:Kepatihan Yogyakarta
Tanggal:Sênèn Lêgi 18 Jumadilakir Je: AJ 1832. Tanggal Masehi: Senin 22 September 1902.
Jilid
Halaman:256
Sumber
Katalog:Leiden University Libraries Or. 6428 Digital
Ukuran:21 x 34,5 cm. (Pigeaud 1968, Vol. 2, hlm. 374–5)
Ukuran teks:16 x 30 cm., 29 baris (Pigeaud 1968, Vol. 2, hlm. 374–5)
Digitalisasi
Tanggal:2022-11-01
Sumber dari:Leiden University Libraries Or. 6428 Digital
Pemindaian:Leiden University Libraries
Pengalih­aksaraan:Yayasan Sastra Lestari
Pengetikan:Yayasan Sastra Lestari