/sastra/katalog/judul/judul.inx.php
Panji Jayakusuma, British Library (MSS Jav 68), 1805, #1041
Katalog #:1041
Jumlah kata:29.499
Panji Jayakusuma, British Library (MSS Jav 68), 1805, #1041: Citra 1 dari 8
Panji Jayakusuma, British Library (MSS Jav 68), 1805, #1041: Citra 2 dari 8
Panji Jayakusuma, British Library (MSS Jav 68), 1805, #1041: Citra 3 dari 8
Panji Jayakusuma, British Library (MSS Jav 68), 1805, #1041: Citra 4 dari 8
Panji Jayakusuma, British Library (MSS Jav 68), 1805, #1041: Citra 5 dari 8
Panji Jayakusuma, British Library (MSS Jav 68), 1805, #1041: Citra 6 dari 8
Panji Jayakusuma, British Library (MSS Jav 68), 1805, #1041: Citra 7 dari 8
Panji Jayakusuma, British Library (MSS Jav 68), 1805, #1041: Citra 8 dari 8
Koleksi (digital) :
1. Panji Jayakusuma, British Library (MSS Jav 68), 1805, #1041 (Pupuh 01–12). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Cerita. Tanggal diunggah: 5-Agu-2024. Jumlah kata: 16.329. Berapa kali dibuka: 251.
2. Panji Jayakusuma, British Library (MSS Jav 68), 1805, #1041 (Pupuh 13–26). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Cerita. Tanggal diunggah: 5-Agu-2024. Jumlah kata: 13.170. Berapa kali dibuka: 211.
» Panji Jayakusuma, British Library (MSS Jav 68), 1805, #1041. Pangkalan-data > Tembang macapat.
Ikhtisar :
Edisi Panji Jayakusuma, yang ditulis dalam bentuk macapat, menceritakan petualangan cinta Panji Inukertapati dan Dewi Candrakirana. Pada teks awal naskah tertulis nama si pemilik atau penggagas (kagunganipun), Nyonyah Sakèbêr, istri F. J. Rothenbühler (1758–1836), yang menjabat sebagai Gezaghebber (Letnan Gubernur) untuk Ujung Timur Jawa (Oosthoek) periode 1796–1808 (Biographisch woordenboek 1863, hlm. 498). Manuskrip ini mencantumkan catatan bahwa Rothenbühler memberikan manuskrip tersebut kepada Kolonel C. Mackenzie (1754-1821) pada tahun 1812 (lihat: fs. 4r).

Tanggal Jawa yang tertera pada bait pembuka naskah tampaknya mengandung kesalahan, yaitu 29 Besar AJ 1701 (20 Februari 1776), yang dikoreksi oleh Weatherbee (2018: 95) menjadi 29 Besar AJ 1731 (31 Maret 1805). Nyonyah Sakèbêr juga menjadi pemilik atau penggagas Sêrat Selarasa, yang diselesaikan beberapa bulan sebelum naskah Panji Jayakusuma ini. Kedua teks tersebut dilengkapi ilustrasi yang indah, dengan jumlah ilustrasi di Panji Jayakusuma mencapai 132 gambar berwarna jika dihitung per halaman; beberapa di antaranya merentang dua halaman. Redaksi telah memberikan deskripsi tambahan untuk ilustrasi-ilustrasi ini.

Cerita Panji Jayakusuma ini dimulai dengan kepergian Dewakusuma beserta kedua saudara laki-lakinya ke negeri Keling untuk mengikuti sayembara. Dewakusuma berhasil memenangkan sayembara dan dihadiahi putri Raja Keling, Dewi Pandamsari, yang kemudian menjadi istrinya. Dewakusuma atau Lembu Miluhur adalah anak kedua dari Buyut Dandanggendis. Kakaknya bernama Kilisuci, dan ketiga adiknya adalah Lembu Amijaya, Lembu Pengarang, dan Ragil Pergiwangsa. Dewakusuma juga memiliki cantrik yang sebenarnya merupakan jelmaan dewa bernama Prasanta dan Prajudih.

Setelah menikah dengan Dewi Pandamsari, Dewakusuma dan rombongannya kembali ke pulau Jawa. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan seekor katak yang sedang bertapa. Katak tersebut dibunuh, dan bahunya menjelma menjadi Ki Sedana dan Dewi Sri. Ki Sedana jatuh hati pada Dewi Sri, kakak perempuannya. Untuk bisa bersatu, mereka harus dilahirkan kembali. Ki Sedana akan menitis di Jenggala, sedangkan Dewi Sri akan menitis di Kediri.

Setelah kembali dari negeri Keling, atas saran dari Prasanta dan Prajudih, pulau Jawa dibagi menjadi empat bagian: 1. Jenggala, dengan Dewakusuma sebagai rajanya; 2. Kediri, dengan Lembu Amijaya sebagai rajanya; 3. Gagelang, dengan Lembu Pangarang sebagai rajanya; dan 4. Singasari, dengan suami dari adik bungsu mereka sebagai rajanya.

Singkat cerita, istri Dewakusuma, Dewi Pandamsari, hamil. roh Ki Sedana masuk ke dalam rahimnya, dan kemudian ia melahirkan anak laki-laki bernama Panji Inukertapati. Namun, Dewi Pandamsari meninggal saat melahirkan. Panji Inukertapati kemudian mencari keberadaan Dewi Sri. Setelah bertemu, ternyata Dewi Sri belum menitis di Kediri, sehingga diajak pulang ke Jenggala. Mereka berencana menikah meskipun hal tersebut sebenarnya terlarang.

Raden Brajanata merasa cemburu karena adiknya akan menikah lebih dahulu, maka Dewi Sri dibunuh. Roh Dewi Sri menitis pada rahim Dewi Lembusyara, istri Prabu Kediri, kemudian lahirlah Dewi Candrakirana. Kisah berlanjut pada pertemuan Panji Inukertapati dan Dewi Candrakirana yang akhirnya menikah. Cerita berakhir dengan kemenangan Panji melawan musuh dari negara Prenggi yang menyerang Kerajaan Kediri.

Naskah Panji Jayakusuma memiliki 26 pupuh, 892 bait, 6.694 gatra, dan mencakup 23.240 kata (berdasarkan bait). Gaya penulisannya bervariasi (atau keliru) sehingga sering tidak selaras dengan aturan tembang macapat umumnya. Frekuensi variasi ini mirip dengan Sêrat Selarasa, yang diharapkan mengingat keduanya tampaknya ditulis dan diilustrasikan oleh penulis dan pelukis yang sama. Dalam kasus Panji Jayakusuma, terdapat dua fitur tambahan yang tidak umum dalam metrum macapat. Pada Pupuh 1 (Asmaradona) guru lagu untuk baris kedua dari 10 dari 44 baitnya adalah 'o' bukan 'a'. Pupuh 15, yang terdiri dari 9 bait, belum dapat diidentifikasi metrumnya—tidak ada jumlah gatra per bait (guru gatra) atau jumlah suku kata (guru wilangan) yang konsisten.

Untuk informasi lebih lanjut tentang minat Nyonyah Sakèbêr dan suaminya terhadap manuskrip Jawa, lihat: Frederik Jacob Rothenbühler and his wife as collectors of Javanese manuscripts in the early 19th century, Prof. Peter Carey, 2022.

Deskripsi

Judul
Tipe:Naskah
Bentuk:Tembang
Bahasa:Jawa
Aksara:Jawa
Penyusun
Peran:Pemrakarsa (Punika sêrat kagunganipun)
Nama:Nyonyah Sakèbêr
Tempat:Surapringga (Surabaya)
Tanggal:Tanggal asli adalah 29 Besar AJ 1701 (20 Februari 1776) yang dikoreksi oleh Weatherbee (2018: 95) menjadi 29 Besar AJ 1731 (31 Maret 1805).
Jilid
Halaman:208 (104 folio)
Gambar:Pembingkai ganda beriluminasi dengan warna dan emas pada ff. 2v–3r; dan 132 ilustrasi berwarna jika dihitung per halaman—beberapa di antaranya merentang dua halaman.
Sumber
Katalog:British Library MSS Jav 68 Digital
Penomoran:ff. 1–104 + f. fblef + f. fbrig + f. bspi + ff. se1–se7
Digitalisasi
Tanggal:2024-08-01
Sumber dari:British Library MSS Jav 68 Digital
Pemindaian:British Library
Pengalih­aksaraan:Yayasan Sastra Lestari
Pengetikan:Yayasan Sastra Lestari