/sastra/katalog/judul/judul.inx.php
Menak Cina, Padmasusastra, 1898, #1349 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
Katalog # | : | 1349 | ||||
Bagian dari | : | Wira Iswara, Padmasusastra, 1898, #57 | ||||
Jumlah kata | : | 670 | ||||
Koleksi (digital) :
| ||||||
Ikhtisar : Bagian dari antologi piwulang Pakubuwana IX (1830–93, bertakhta 1861–93) yang dikumpulkan oleh Padamasusastra (1843–1926) pada tahun 1898. Kisah Menak Cina ini berisi ajaran dari orang tua kepada putrinya, dengan meniru raja Cina (Geniyara) ketika menasihati Dewi Adaninggar, putrinya. Bagi wanita, ada dua pekerjaan berat, pertama melaksanakan perintah raja, kedua berumah tangga. Seorang isteri harus bersikap tepat dalam melayani suami, hafal karakter serta adat kebiasaannya, sadar bahwa dia hak milik suami sehingga harus menjaga sikap dirinya, tidak boleh melawan keinginan suami, serta memperhatikan dan melaksanakan perintahnya. Istri harus bersikap baik kepada madu-madunya. Modal utama berumah tangga itu, bukan karena harta dan wajah melainkan hati. |
Deskripsi
Judul | ||
Dalam | : | Sêrat Menak Cina |
Tipe | : | Terbitan |
Bentuk | : | Tembang |
Bahasa | : | Jawa |
Aksara | : | Jawa |
Jilid | ||
Halaman | : | 158–163 [60–65] |
Digitalisasi | ||
Tanggal | : | 1999-07-28 |
Sumber dari | : | Yayasan Sastra Lestari #57 Fotokopi |
Pengalihaksaraan | : | Yayasan Sastra Lestari |
Pengetikan | : | Yayasan Sastra Lestari |